Jumat, 11 Juli 2008

Story Earth

TERBENTUKNYA BUMI**

Proses terjadinya bumi menurut Tipitaka (Aganna Sutta), dimulai dari fluida (zat alir) yang berproses memadat sesuai pergerakannya. Makin lama makin memadat. Ketika proses memadat itu banyak manusia pertama lahir di bumi. Manusia ini melayang-layang dan bercahaya sangat terang.

Proses terjadinya jagad raya tidak diceritakan secara spesifik, namun disebutkan di dalam Anguttara Nikaya, bahwa jagad raya ini terdiri dari banyak susunan tata surya, galaksi, dan seterusnya (culanika lokadhatu,sahassi lokadhatu, mahasahassi lokadhatu) yang selalu berproses terbentuk dan padam / hancur sesuai kondisinya.

Proses terjadinya binatang pertama kali tidak disebutkan di dalam Tipitaka, namun di dalam Aganna Sutta, ketika manusia-manusia yang berproses tersebut akan berhubungan kelamin dengan mengasingkan diri, diceritakan bahwa mereka dilempari dengan (maaf) tahi atau kotoran kerbau oleh manusia lainnya yang mengetahui hal itu.

Semoga semua mahluk berbahagia..



TEKTIT

Nama tektit berasal dari bahasa Yunani “tektos” yang berarti cair, lelelh. Biasanya tektit berwarna hitam, hijau atau coklat, bersifat “amorf”, secara fisik mempunyai kemiripan dengan obsidian.

Tektit terjadi sebagai dampak tumbukan meteorit dengan permukaan bumi, dimana akibat dari tumbukan tersebut menyebabkan terjadinya loncatan material yang bersifat cair yang kemudian membeku dengan cepat.

Tektit berukuran hanya beberapa gram, kadang-kadang ada yang mencapai berat 12 kg.

Tektit mempunyai bentuk-bentuk yang unik diantaranya ada yang berbentuk kancing, bel, oval, tetesan air mata.

Penamaan tektit diambil dari tempat dimana tektit tersebut ditemukan, contoh : Moldavit (dari Moldavia, Cekoslovakia), Philippinit (dair Filipina), Javanit (dari Jawa), Bilitonit (dari Biliton/BelitunG

Tidak ada komentar:

Global Warming Commercial

-ini kita-